HARMAILIS CHANIAGO

29 April 2008
Kecurangan UN, maunya Siswa atau Sekolah????

Selesai sudah, aku menjadi Tim Pemantau Independen (TPI) Ujian Nasional 2008. Ini kali kedua aku jadi TPI. Capek sih nggak, tapi justru ngantuk. Lho kok bisa… Alhamdulillah, sekolah yang aku pantau mempersiapkan dengan baik hajatan nasional ini dan mengikuti aturan yang ada. Jadi 3 hari (22 s.d 24 April 200 8) kemarin aku lebih banyak ngantuk, nunggu ujian selesai. Jadi, sepertinya tidak ada kecurangan di sekolah yang aku pantau (mungkin aku gak nemuin kecurangan itu atau aku nggak tau kalo ada yang curang?).

Kalo aku baca dimedia, masih ada yang mencoba berbuat curang. Banyak modusnya, seperti di Gunung Kidul, Jogjakarta, menurut Kompas, kecurangan dengan mengirim jawaban melalui telepon selular. Di Sumatera Utara lebih vulgar lagi, kepala sekolah mengkomandoi guru-guru untuk mengganti jawaban siswa dengan alasan soalnya susah.

sebenernya disinilah permasalahan krusial dari UAN ini. ada perbedaan metode, cara, kemampuan sumber daya guru dalam menyampaikan pelajaran ke siswanya.
bagaimana mau mendapatkan lulusan yang baik kalo kemampuan guru tidak bertambah karena sibuk cari orderan diluaran karena gaji guru seperti sekarang ini?. kemauan untuk belajar kadang kalah dengan kemauan perut. sungguh ironis sekali.

Melakukan kecurangan atau tidak sebenernya menurutku, kemauan dari sekolah itu (baca kepala sekolah). Sebuah kecurangan dilakukan karena sekolah menginginkan, karena didasari beberapa faktor :

  • ketidaksiapan sekolah sebagai penyelenggara UAN, dalam mempersiapkan anak didiknya;
  • kemampuan dari anak didik sendiri. anak didik berasal dari beberapa latar belakang yang beragam. kalo anak didik itu berasal dari keluarga yang concern dengan pendidikan tentunya akan mendorong anaknya untuk mempersiapkan ujian ini. tapi sebaliknya kalo berasal dari keluarga, dimana keluarga ini harus berjuang banting tulang agar bisa makan, ujian ini bukan yang utama;
  • ketakutan pihak sekolah, kalo anak didiknya tidak lulus maka tercorenglah citra sekolah ini dimata orang tua siswa dan lingkungan sekolah;
  • dan mungkin masih banyak lagi faktornya;

Indikator sekolah melakukan kecurangan, menurutku selama menjadi TPI :

  • berusaha menghalang-halangi terutama TPI dalam melakukan tugasnya. kadang sengaja ditunjuk satu guru/karyawan sekolah untuk membuntuti TPI dan berusaha mengalihkan perhatian agar TPI tidak melakukan sidak ke ruangan.
  • dibuat tim khusus oleh sekolah untuk mengerjakan soal-soal diruangan tertentu dan mendistribusikannya melalui tempat-tempat yang sudah ditentukan seperti toilet, kantin, ruang uks dan lain-lain.
  • banyak peserta ujian keluar masuk toilet.
  • tidak langsung mengepak lembar jawab hasil UAN dan mengirimkan ke rayon dengan alasan yang dibuat-buat.
  • kerja sama dengan pengawas ruangan dengan diberikan imbalan tertentu agar tidak terlalu ketat dalam mengawasi ujian.
  • secara fisik dokumen soal cacat atau sudah terbuka.
  • dan banyak lagi modusnya.

yang lebih ekstrim adalah pihak sekolah berpatungan dengan sekolah lain membeli soal ujian melalui oknum dinas pendidikan, kemudian soal tersebut dikerjakan oleh guru-guru dan didistribusikan sebelum ujian dimulai. siswa disini diperintahkan untuk datang waktu subuh untuk menyalin jawaban yang ada. tentunya biar tidak mencolok jawaban tidak diberikan 100%, tapi sebatas mendapatkan nilai wajar/lulus. apa ini pernah kejadian?. pernah dan tidak tercium aparat, karena pada saat pelaksanaan ujian berjalan mulus tanpa cacat. kebetulan ini terjadi pada temanku waktu mengikuti UAN tahun lalu. dan sekolah tersebut lulus 100%. hebat.

Sebegitu besar beban UAN bagi siswa dan sekolah sehingga apapun dilakukan agar siswanya lulus. Apa salah satu bentuk kemajuan atau kemunduran sistem pendidikan kita?.

Dikutip dari : antokoe.wordpress.com/category/pendidikan/

posted by Harmailis Chaniago @ 2:31 PM   0 comments
UN, 3 hari untuk selamanya

Tanggal 22 s.d 24 April 2008 adalah laga final bagi siswa SMA/SMK, apakah usahanya selama 3 tahun bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari?. Ironis. Ya.. cukup ironis. Tapi itulah Indonesia. Entah tujuan dari UAN ini murni untuk membantu pemerintah dalam memetakan keberhasilannya mencerdaskan rakyatnya atau hanya sebuah proyek yang sebenarnya tidak perlu tapi bagaimana agar tetap ada proyek?. Proyek berarti uang. Dan…..

Aku yakin seyakin-yakinnya, di pemerintahan baru nanti (presiden baru, kalau presiden melek dunia pendidikan), Ujian Nasional (UAN) bisa lenyap, tapi bisa juga langgeng bahkan makin kokoh soalnya yaitu tadi PROYEK. UAN adalah tepat untuk situasi pendidikan masyarakat yang sudah mapan dan merata tapi untuk kondisi sekarang belum pas.

Menurutku UAN

  • Kurang menghargai pelajaran lain, selain mata pelajaran UAN, kecuali dari kelas satu s.d kelas tiga tidak usah belajar pelajaran lain selain mata pelajaran UAN.
  • Sangat lucu, usaha 3 tahun ditentukan dalam 3 hari. Apalagi hanya dengan 3 mata pelajaran (SMK) atau 6 pelajaran (SMA).
  • Terkesan dipaksakan.
  • Tingkat penguasaan mata pelajaran siswa sangat relatif tergantung kualitas sumber daya manusia (guru) dan sarana pendukung.
  • Menjadi beban psikologis bagi siswa dan pihak sekolah. Nasib siswa tergantung dari UAN apakah LULUS atau TIDAK. Sekolah menjadi pertaruhan besar terutama didepan orang tua/wali siswa.
  • PEMBOROSAN. Akan lebih bijak biaya proyek UAN untuk membangun sekolah yang rusak dan perbaikan mutu guru.
  • dan mungkin masih banyak lagi…

Yang lebih ironis lagi, aku adalah salah satu anggota Tim Pemantau Independen (TPI) UAN dan sudah (mau) 2 kali ini. Untuk pengalaman menjadi TPI UAN, nanti setelah selesai UAN akan aku tulis.

UAN o…la….la, UAN-ku sayang, UAN-ku ….. Dikutip dari : antokoe.wordpress.com/category/pendidikan/

posted by Harmailis Chaniago @ 2:24 PM   0 comments
Mencoba Berbagi Melalui Blog Ini
Tentang Saya

Name: Harmailis Chaniago
Home:
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Politeknik Pertanian Universitas Andalas, merupakan program diploma 3 vokasional yang terdapat di Tanjung Pati, Lima Puluh Kota Terdiri dari 3 jurusan dan 8 Program Studi.

Links
Powered by

Free Blogger Templates Web Hosting

BLOGGER