HARMAILIS CHANIAGO

27 January 2008
Ucapan Belasungkawa
Kami sekeluarga mengucapakan berlangsungkawa atas wafatnya Pak Harto, mantan Presiden RI. Mari kita beri maaf dan doa untuk beliau, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT, Amin....
posted by Harmailis Chaniago @ 2:42 PM   0 comments
Pak Harto Wafat, Presiden SBY Sampaikan Ucapan Belasungkawa
Presiden Susilo Bambang Wudhoyono atas nama negara, rakyat, pemerintah, dan pribadi menyampaikan ucapan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya mantan Presiden HM Soeharto, Minggu, di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan pukul 13.10 WIB.

Ucapan belangsungkawa tersebut disampaikan beberapa saat setelah memberikan keterangan pers usai sidang kabinet terbatas yang membahas masalah stabilisasi harga bahan pokok di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Minggu.

"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan agar arwah almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," kata Presiden.

Presiden juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan tawakal dalam menghadapi cobaan yang besar ini serta terus melihat ke depan untuk menyongsong hari esok.

Presiden juga meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada HM Seoahrto yang merupakan pimpinan bangsa yang besar pengabdiannya
posted by Harmailis Chaniago @ 2:32 PM   0 comments
10 January 2008
Selamat Tahun Baru Hijriah 1429 Hijriah
....... Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. ” (QS Ali Imron : 145)

Assalamualaikum warahmatullah,

Sahabat semua, saya dan keluarga mengucapkan :
— Selamat Tahun Baru 1429 Hijriyah —-
Semoga di tahun baru ini kita bisa terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang bermanfaat untuk seluruh alam, amin ya rabbal alamin….

Wassalamualaikum warahmatullah,
Salam hangat dari kami,
posted by Harmailis Chaniago @ 4:23 AM   0 comments
06 January 2008
My Family's Foto
posted by Harmailis Chaniago @ 12:16 PM   0 comments
posted by Harmailis Chaniago @ 12:15 PM   1 comments
SELAMAT HARI IBU
I love U Mom


Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak
laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian
nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
“Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu
berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan
bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu
duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel
di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku
melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku
dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia
berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU
YANG KE DUA

Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah
abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak
mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit
uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku
bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil
dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku
berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus
kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, aku tidak
penat” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,
ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah
disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak
dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat
ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu
sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!”
———-KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita
pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati
yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat
kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN
IBU YANG KE LIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah
dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pencen. Tetapi ibu tidak
mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang
bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang
tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya ada
duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM

Setelah lulus dari ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat
master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti
ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta.
Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan
tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika.
Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia
berkata kepadaku : “Aku tak biasa tinggal negara orang” ———-KEBOHONGAN
IBU YANG KE TUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus,
harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera
atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku
melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani
pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh
kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku
karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu
menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering.
Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali
melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya
berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN
IBU YANG KE DELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta
menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya
percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali
mengucapkan : “Terima kasih ibu..!” Coba dipikir-pikir teman, sudah
berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah
kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu
kita? Di tengah-tengah aktiviti kita yang padat ini, kita selalu
mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang
kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika
dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan
pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita,
risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila
di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari
orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau
apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau
ya, coba kita renungkan kembali lagi… Di waktu kita masih mempunyai
kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik.
Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari (Sumber)
posted by Harmailis Chaniago @ 11:50 AM   0 comments
02 January 2008
Silakan Klik Disini
Mencari Sesuatu??
posted by Harmailis Chaniago @ 3:48 PM   0 comments
Mencoba Berbagi Melalui Blog Ini
Tentang Saya

Name: Harmailis Chaniago
Home:
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Politeknik Pertanian Universitas Andalas, merupakan program diploma 3 vokasional yang terdapat di Tanjung Pati, Lima Puluh Kota Terdiri dari 3 jurusan dan 8 Program Studi.

Links
Powered by

Free Blogger Templates Web Hosting

BLOGGER