HARMAILIS CHANIAGO

08 September 2009
MENUNTUT ILMU SAMPAI AKHIR HAYAT
NIKMATNYA MEMBACA

Wahyu yang pertama turun adalah, "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. " (QS. Al-¡¥alaq [96]: 1 )

Teman duduk yang terbaik adalah buku, dan kenikmatan yang paling besar adalah membuka-buka lembaran akal para pemikir. Orang yang dilayani oleh tinta dan pena, akan dipuji oleh mimbar-mimbar manusia. Orang yang berteman dengan lembaran-lembaran kitab, akan meraih kemuliaan. Setiap kali seseorang membaca buku, PASTI akan memperoleh ilmu.

Kekayaan yang paling menguntungkan adalah petikan kebijaksanaan dari lembaran-lembaran kitab. Karena itu, salinlah abjad-abjad pengetahuan ke dalam loh-loh hati Anda. Tulislah baris-baris pengajaran di dalam lembaran-lembaran jiwamu. Celaklah mata Anda dengan ungkapan-ungkapan pengetahuan, agar Anda melihat Kerajaan Langit dan Bumi.

Pada hari Anda menyendiri dengan sebuah buku, zaman terlipat untuk Anda dan masa datang mengunjungi Anda, berbagai pelajaran memanggil, berbagai nasihat merindu, berbagai pengalaman menempa, dan berbagai pesona memikat Anda. Peraslah kilau pengetahuan dari tetek buku-buku, sebab di dalam buku-buku terbentang kerajaan pemikiran. Seorang pemilik buku-buku, bersama buku-bukunya, lebih kaya daripada Qarun-nya harta-harta terpendam, dan lebih baik kondisinya daripada orang-orang Baramikah ( salah satu klan bangsa Persia yang terkenal mulia, mereka menjadi menteri-menteri pada Dinasti Abbasiyah ). Kehidupan orang yang selalu berteman kertas lebih baik daripada kehidupan sang pecandu minuman keras. Orang yang bergelut mempelajari atsar lebih mulia daripada orang yang asyik mendengarkan dentingan gitar.

Penulis buku melindungi Anda dari labirin para raja, menjaga Anda dari kemurkaan para tiran, menaungi Anda dari kebengisan para lalim, melindungi Anda dari :
celaan orang-orang yang busuk hati, pemuasan dendam orang yang membenci, pandangan sinis orang yang pelit, pemberian yang disertai hinaan dari orang yang bakhil, kebebalan orang bodoh, kepusingan karena ocehan dan kecerobohan orang yang dungu.

Banyak-banyaklah merenungi buku-buku, biasakanlah memeriksa lembaran-lembaran kitab, dan bersabalah dalam terjaga tidak tidur sampai jauh malam dengan buku, sebab apa harganya waktu tanpa membaca ?

APA FAEDAH USIA TANPA MEMBACA ? DAN, ENAKKAH HIDUP INI TANPA BUKU ?

Manusia datang dan pergi, raja-raja terlupakan, pasar-pasar ramai lalu sepi, rumah-rumah megah lalu melapuk, istana-istana roboh, taman-taman indah meranggas, harta benda musnah, dan tokoh-tokoh terkenal meninggal dunia. Tetapi, hikmah abadi di dalam buku-buku, pengetahuan kekal di dalam lembaran-lembarn kitab, ilmu terpendam di dalam karya-karya, dan warisan pengetahuan terjaga selama-lamanya, kesemua ini tidak akan sirna dengan berlalunya masa.

Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dirham dan dinar, melainkan ilmu. Orang yang mengambilnya, mengambil kebaikan yang sangat banyak.

NIKMAT ILMU PENGETAHUAN

Syaikah M. Abdul Athi Buhairi

Jika kamu menginginkan untuk menjadi pewaris para nabi, memanen di kebun-kebun mereka, maka pelajarilah ilmu yang bermanfaat, sebab di dalam hadits disebutkan, ¡§ Ulama itu pewaris para nabi. ¡§

Dalam hadits disebutkan,
Siapa yang meniti jalan mencari ilmu (agama), Allah mudahkan baginya dengan perbuatannya tersebut jalan ke Surga.

Ilmu adalah makanan ruh. Fath A-Mushili berkata, ¡§ Bukankah orang sakit jika dicegah dari makan, minum dan obat dia akan mati ? ¡§ Dijawab, ¡§ Ya. ¡§ Dia berkata; Demikian juga HATI, jika terhalang dari ilmu dan hikmah selama tiga hari HATI akan mati.

Al-Hasan bin Yasar berkata; Kalau bukan karena ulama, pasti manusia akan seperti binatang.

Wahai orang yang dijadikan Allah sebagai manusia, jangan jadikan dirimu dengan sedikitnya ilmu, berlombalah dalam MENINGGIKAN HARGA DIRIMU DENGAN ILMU.

Barangsiapa yang hendak mengetahui derajat ulama dan kemuliaan ilmu, maka hendaklah dia melihat kepada orang yang diistimewakan Allah dengan diperintahkannya para malaikkat untuk bersujud kepadanya, yaitu Nabi Adam Alaihissalam.

Jika seorang pedagang merasa terhibur saat mendengar gemercing dinar atau melihat kilauan emas. Jika orang yang suka permainan dan hiburan bisa menikmati alunan musik dan irama nyayian, maka para ulama dan penuntut ilmu akan merasa terhibur dengan ilmu mereka, sebagaimana yang digambarkan oleh Imam Asy-Syafi¡¦i, dia berkata;

¡§ Begadangku untuk mengkaji ilmu lebih lezat bagiku
daripada sampainya seorang wanita cantik dan parfum anaq
Goresan penaku di atas lembaran-lembaranny a
lebih manis daripada kencan dan bersesraan
Lebih nikmat daripada pukulan seorang gadis pada rebana
pukulanku untuk mengibaskan pasir dari lembaran kertas
Kecenderunganku berhibur untuk menyelesaikan masalah ilmu
lebih aku sukai daripada minuman anggur
Apakah aku tidur sepanjang malam
dan setelah itu mengharapkan kemenganan. ¡§

JANGAN TIDUR DARI ILMU DAN IKATLAH DENGAN TULISAN

Imam Ibnul jauzi tidak pernah tidur dari mencari ilmu Selalu datang kepadanya berbagai inspirasi saat-saat istirahatnya. Jika dia membiarkan inspirasi tersebut berlalu, maka ia pun akan meninggalkannya. Semangatnya yang tinggi mendorongnya untuk bangkit menyibakkan kemauan untuk tidur dan debu kemalasan, memburu inspirasi sebelum ia kabur, dia bangkit untuk mengikatnya sebelum terlepas, sebagai pengamalan dari lantunan syair berikut ini :

¡§ Ilmu itu binatang buruan dan tulisan adalah pengikatnya
Ikatlah binatang buruanmu dengan tali yang kuat
Adalah kedunguan jika kamu memburu rusa
Lalu membiarkannya bebas tanpa diikat. ¡§

Banjir adalah kumpulan dari tetesan air, dan ide demi ide berkumpul hingga menjadi buku yang berharga ¡§ Shaid Al-Khathir. ¡§

Ilmu adalah gunung yang tidak bisa dinaiki kecuali oleh langkah pemikiran. Ilmu adalah langit yang tidak bisa dinaiki kecuali oleh tangga pemahaman. Ilmu adalah bintang yang tidak bisa tersentuh kecuali dengan tangan kesungguhan. Ilmu itu tidak layak kecuali untuk ditanam, tidak ditanam kecuali di dalam jiwa dan tidak disirami kecualai dengan belajar.

Ilmu adalah tujuan yang jauh, tidak dapat diburu dengan panah, tidak bisa dilihat dalam tidur, dan tidak akan diwarisi dari para paman. Ilmu hanya bisa diraih dengan membiasakan begadang, banyak mengkaji, menyibukkan pikiran, terus-menrerus berkelana dan menerjang bahaya.

KIAT MENCARI ILMU yang dikutip dari karangan Dr al-Qarni

Dalam menuntut ilmu ada beberapa kiat dan adab yang mesti diperhatikan dengan baik, yaitu sebagai berikut :

ƒÞ Memiliki semangat yang tinggi yang laksana api berkobar di dalam jiwa dan laksana awan bergerak di angkasa, sehingga segala kesulitan akan terasa mudah dan setiap penderitaan akan terasa nikmat.
ƒÞ Merasa asyik dengan ilmu siang dan malam, baik di dalam hati atau dengan bersuara keras, dan menggarapnya sedikit demi sedikit.
ƒÞ Rajin mengulang-ulang ilmu di pagi dan sore hari, berdiskusi dengan para guru, baik yang lebih tua atau lebih muda, dan mengajukan pertanyaan kepada mereka seperti orang pesakitan yang meminta wejangan.
ƒÞ Mementingkan kualitas, bukan kuantitas. Memulai dengan yang terpenting, lalu yang penting. Menguasai setiap bagian secara sempurna.
ƒÞ Menghindari buku-buku yang terlalu detail, yang memberikan terlalu banyak ¡¥cabang¡¦ dan ¡¥ kembang¡¦. Menyenangkan pikiran dengan buku-buku yang sederhana, memantapkan pengetahuan dengan sering berulang.
ƒÞ Menghindari buku-buku yang terlalu ringkas, yang isinya seperti teka-teki, karena itu melelahkan pikiran tanpa guna dan menghabiskan waktu tanpa hasil.
ƒÞ Memilih bidang keilmuan yang disukai jiwa, karena itu akan terhunjam ke dalam jiwa, mengetahuinya akan menghilangkan kesamaran dan kejenuhan, pemahaman tentangnya akan semakin dalam seiring dengan menguasainya pelajaran.
ƒÞ Tidak mementingkan fasilitas dengan mengorbankan tujuan =, tidak berpaling dari ilmu betapapun besarnya godaan yang datang.
ƒÞ Banyak beristigfar, agar awan pikiran menurunkan hujan bagai butiran-butiran permata, dan segeralah bertobat apabila melakukan dosa.
ƒÞ Yakin bahwa ilmu adalah harta yang paling berharga, teman yang paling baik, penghibur yang paling setia, pedang saat perang berkecamuk, dan tabungan saat isi kantong habis.
ƒÞ Keindahan ilmu adalah terletak pada penjagaan diri, buahnya adalah sikap beragama, mahkotanya adalah amanah, pengamalannya adalah bantuan terbesar, dan maksiat adalah pukulan dan penghinaan baginya.
ƒÞ Ilmu takkan terpatri kecuali dengan pengajaran, takkan tertanam kecuali dengan pemahaman, takkan bermanfaat kecuali dengan pengamalan, dan orang yang tidak mengagungkannya takkan diagungkan.
ƒÞ Tujuan ilmu adalah tunduk kepada Allah Yang Maha Rahman, penyakitnya adalah lupa, kepahitannya adalah kedengkian teman, dan kelaliman padanya adalah kebohongan dan kepalsuan.
ƒÞ Kitab-kitab ulama terdahulu adalah kitab yang paling bermanfaat. Buku yang paling mudah bahasanya paling mengena. Karya-karya para imam adalah karya paling indah. Tulisan-tulisan keagamaan adalah tulisan yang paling memukau, paling luhur, dan paling berguna.
ƒÞ Buku-buku filsafat sangat rumit. Orang pintar tidak dapat mengambil manfaat darinya, apalagi orang bodoh. Pengarangnya adalah orang yang suka menyusah-nyusahkan dan membantah, dan semuanya terasing dan jauh dari wahyu.
ƒÞ Manfaatkan buku-buku tafsir yang memberi kejelasan makna-makna kata dan maksud-maksud ayat, yang menguraikan ungkapan-ungkapan yang asing dan isyarat-isyarat yang halus.
ƒÞ Pegang teguhlah hadits al-Mushthafa saw, karena hanya itu sumber keselamatan, tujuan orang-orang yang setia, maksud orang-orang yang jernih, dan mengandung obat, keselamatan, dan kesembuhan.
ƒÞ Buku-buku fiqih terbaik adalah yang dikuatkan dalil, menjauhi pertentangan pendapat, menghindari penjelasan yang rumit, dan dikemas dengan bahasa yang indah.
ƒÞ Kebanyakan buku Ushul Fiqih melelahkan dan menjemukan. Anda cukup mempelajari kitab Alam al-Muwaqqiin, al-Muwafaqat, dan ar-Risalah, karena buku-buku tersebut mendalam namun mudah dipahami, jelas namun ringkas.
ƒÞ Pencari ilmu harus melek terhadap berbagai bidang ilmu, walaupun secara umum, sebab pembicaraan manusia bercabang-cabang dan sangat buruk jika ditanya tentang suatu cabang ilmu, dia berkata, ¡§ Diam, jangan bicara dalam bidang itu. ¡§
ƒÞ Jika sudah mampu menulis buku, ia harus rajin menulis, memilih kata-kata yang lembut, makna yang mulia, dan jangan menulis buku terlalu tebal atau terlalu tipis.
ƒÞ Harus banyak membaca, tidak terpalingkan darinya oleh makanan, minuman, keluarga, atau sahabat, sampai ia memetik pengetahuan yang lezat dan matang, dan membelanjakanuang untuk buku tanpa perhitungan.
ƒÞ Tidak memforsir tenaga pada bidang-bidang yang tidak penting, seperti menghabiskan umurnya pada masalah tata bahasa yang rumit, puisi atau novel picisan.
ƒÞ Dan, ketahuilah, kegemilangan diperoleh dengan akal yang sahih, hafalan yang kuat, dan lisan yang fasih, sebab pemahaman tanpa dukungan hafalan seperti wajah yang tergores luka, hafalan tanpa dukungan pemahaman adalah bagaikan kuali yang bocor, dan hafalan serta pemahaman tanpa dukungan kefasihhan seperti tubuh yang cacat.

Demikian harap apa yang kukutip dari karya Dr al-Qarni dan Syaikh A Buhairi tersebut bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

Mohon maaf bila ada penyampaian yang tidak pada tempatnya
(dipetik dari diktigroup@yahoogroup..........)..
posted by Harmailis Chaniago @ 7:43 AM   0 comments
Mencoba Berbagi Melalui Blog Ini
Tentang Saya

Name: Harmailis Chaniago
Home:
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Politeknik Pertanian Universitas Andalas, merupakan program diploma 3 vokasional yang terdapat di Tanjung Pati, Lima Puluh Kota Terdiri dari 3 jurusan dan 8 Program Studi.

Links
Powered by

Free Blogger Templates Web Hosting

BLOGGER