Bismillairahmanirahim.....
Aku adalah
seorang muslimah biasa yang masih jauh dari sempurna dan selalu ingin belajar
sabar. Muslimah...kata itu begitu kuat dan begitu sempurna sedangkan aku
mengaku sebagai muslimah tapi masih merasa jauh dari kesempurnaan seorang
muslimah. Aku yang juga masih terus mencari arti dari kesempurnaan seorang
muslimah.
Semasa SMA aku
telah memakai kerudung walaupun pada masa itu temen-temen minoritas memakai
kerudung ke sekolah
sehingga aku sering membuka jilbab ku kalau pergi-pergi keluar rumah. Pernah
terlintas dalam hati keinginan untuk memakai jilbab seterusnya. Tetapi entah
kenapa keinginanku itu pupus dengan kekhawatiran yang sangat luar biasa. Ada
saja yang berbisik di hati
karena melihat temen-temenku yang minoritas memakai jilbab. Itulah bisikan yang
selalu melanda hatiku. Bisikan itu begitu kuat dan mendominasi sehingga
keinginan itu pun lenyap tersimpan dalam hati.
Suatu saat ada
perasaan tidak nyaman dengan keadaan buka dan tutup jilbab, ada perasaan tidak
beres yang merasuk kalbuku seakan-akan aku seperti bunglon karena penampilanku
yang selalu berubah-ubah (buka dan tutup jilbab).
Aku pun makin
jengah dengan keadaan diriku dan aku mulai mencari-cari seperti apa pribadi
yang muslimah itu. Aku mulai berfikir mengapa muslimah identik dengan kerudung
atau kata anak-anak gaul sekarang jilbab atau hijab. Aku pun selalu bertanya
kepada orang yang mengerti tentang arti kerudung dalam islam serta membaca
buku-buku yang berkaitan dengan kerudung yang selalu dipakai oleh masyarakat
arab itu, karena aku tidak ingin memakai kerudung hanya untuk menutupi kepala
atau lebih sering dibilang ikut-ikutan memakai kerudung saja.
Semakin aku
belajar, semakin aku mengerti dan menyesali semuanya. Betapa indahnya seorang
wanita muslimah dalam balutan busana muslim atau gamis serta kerudung yang
menutupi lekukan tubuhnya.
Jilbab adalah
sebuah anugrah, dalam proses pencarian itu aku mulai bertanya-tanya begitu
cintanya Allah kepada umatnya. Sebagai langkah awal, aku mulai memakai jilbab
setelah semester VI sewaktu aku menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas
Andalas. Disana aku mulai belajar banyak tentang arti jilbab walaupun belum
terlalu menutupi. Aku ingin memakai jilbab dan berbusana muslimah untuk
selamanya sebagai wujud cintaku kepada Allah dalam mengharap ridhonya.
Sekarang,
semuanya telah berubah dengan begitu indah, satu demi satu aku telah membuang
celana jeansku, kaos pendekku, rok jeans selutut kesayanganku yang aku pakai
saat pesta ulang tahun sepupuku Christina Olivia Herlangga. Semua itu aku
lakukan dengan ringan dan senyum kemenangan bahkan bernafas lega. Kupenuhi hati
ini dengan istiqfar pada setiap bisikan keraguan yang muncul sehingga aku
merasakan cinta yang begitu dalam kepada-Nya.
Aku bukanlah seorang
ahli agama dan bukan juga orang yang mulia, jilbab yang kupakai sekarang tidak
hanya sebagai identitas, dengan jilbabku aku bertasbih dalam hati atas rasa
cinta ku kepada-Mu Allah.
Busana dan
jilbab yang kupakai sekarang tidak luput dari pujian dan ujian. Pujian-pujian
setelah jilbabku berubah, aku anggap sebagai ujian berat buat diriku. Aku tidak
mau terlena dan setiap pujian aku akan sertai dengan doa agar jilbabku ini bisa
menjadi cerminan hati yaitu hati yang selalu bertasbih kepada Allah.
Ya Illahi Robbi....
Aku tersadar
akan nikmat yang engkau berikan kepadaku. Jilbab ini adalah sebuah anugrah
terbesar. Dengan jilbab ku ini aku bertasbih mohon bimbingan-Mu. Cantik hati
dan istiqomah menjadi pengharapan dan impian besar bagiku yang akan selalu aku kejar
sebelum hari menutup mata tiba...
Aamiin Ya Allah,,,
Terimakasih untuk
semua orang-orang terdekatku yang telah memberikan cinta yang tulus, sayang dan
perhatian kepadaku....
Vy
Akhyar...gamsahamnida....^_~
=SEMOGA AKU BISA
MENJADI MUSLIMAH SEJATI UNTUK SELAMANYA=
|