infokomputer.com, Sekilas jika digenggam orang, Anda akan mengiranya sebuah buku. Tentu saja salah, karena itu adalah sebuah notebook ultraportabel yang ditujukan pada eksekutif, selebritis, atau profesional yang sangat mobile. Fisiknya yang supermungil tidak berbeda dengan pendahulunya, Flybook v33. Warna merah (atau hitam) dan bahan kulit yang membalut casing-nya membuat Flybook v33i HSDPA ini tampil menawan, dan gaya.
Berbeda dengan notebook ultraportabel lainnya, dan juga seri pendahulunya, Flybook yang berbobot 1,23kg ini sudah mendukung teknologi 3,5G. "Beda dengan 3G biasa, speed 3,5G bisa mencapai 1,8 sampai 3 Megabit per detik. Jadi bisa akses dunia Internet dengan begitu cepat," tutur Mary T. Oetomo (Direktur, PT Datascrip).
Untuk memantau layanan 3G mana yang aktif, pengguna tinggal mengaktifkan software 3G Watcher yang disertakan. Software ini, kata Joshua Siregar (Marketing Manager, Multimedia Division, PT Datascrip), pada dasarnya adalah UMTS/HSDPA management software.
Notebook besutan Holbe Dialogue Europe yang bermarkas di Italia ini memang lebih menekankan pada konektivitas, dibandingkan sekadar produk komputer. Karena itu, selain dukungan 3,5G, notebook bermotorkan Intel Pentium M (Dothan) 1,1GHz dengan RAM 512MB dan harddisk 40GB ini menyertakan feature nirkabel Bluetooth 1.2 dan Wi-Fi b/g. Sebuah modem V.92 juga tertanam di dalam badannya. Dukungan antarmuka PCMCIA pun tersedia, bersama dengan keberadaan dua port USB 2.0, dan dua port FireWire, juga slot VGA out, dan TV out.
"Seperti punya kantor di dalam saku," kata Joshua mengibaratkan Flybook yang dijual seharga US$ 2999 itu. "Flybook v33i HSDPA ini diposisikan sebagai premium data and lifestyle device," tambahnya sambil menyebutkan beberapa asesori Flybook, yakni tas kulit karya desainer kondang Italia Valextra, DVD LaCie, GPS, dan mouse.
Namun berbeda dengan pendahulunya,v33 (yang mendukung teknologi 2,5G), versi baru ini hanya bisa mendukung komunikasi data, bukan data dan voice. "Sebab di Eropa (tempat asal notebook ini), kartu SIM data dan voice memang dipisahkan. Modem-nya beda," alasan Mary.
Selain itu, jelas Mary, pengalaman dengan seri A23 (model pertama yang masuk tanah air setahun lalu) menunjukkan kurang praktisnya penerapan voice di Flybook. Pertama karena telepon akan langsung mati begitu cover notebook ditutup. Kedua, penggunaan voice harus didukung oleh mikropon dan speaker, sehingga privasi percakapan tidak terjaga. Namun jika mau, Anda tetap bisa bercakap-cakap via telepon. Cuma untuk itu, gunakan fasilitas Skype.
(Wiwiek Juwono)
|